Lelah yang terbayar

Mei 20, 2017

“Galakkan Budaya Membaca” itu adalah tema kegiatan sosial saya dan teman-teman kali ini. Kegiatan ini adalah kegiatan sosial yang kedua bagi saya yang bertempat di SD Cerdas, Pekanbaru. Sebelumnya saya pernah melakukan kegiatan sosial di SD Islam Wonorejo, Pekanbaru. Dua dari kegiatan sosial saya ini sebenarnya adalah tugas lapangan yang diberikan dosen kami di matakuliah spesialisasi humas, ini adalah satu tugas yang sama. Dikarenakan di kegiatan sosial yang pertama kurang tepat terhadap tugas kami, maka dari itu kami melakukan revisi kegiatan di sekolah yang berbeda, yaitu SD Cerdas. SD Cerdas adalah sekolah yang berada di sudut kota Pekanbaru. Tepatnya di Jl.Suka Karya Gg.permata, Panam. Tidak seperti kebanyakan sekolah lainnya, sekolah ini adalah sebuah rumah yang dijadikan sekolah. SD Cerdas memiliki 58 Murid dengan pengajar sebanyak 6 orang guru.


13 Mei 2017. Hari itu adalah hari dimana kami turun kelapangan langsung untuk melakukan kegiatan sosial di SD Cerdas tersebut. Disana kami melakukan kegiatan “Galakkan Budaya Membaca”, tema itu kami pilih karna kami merasa pentingnya membaca harus dilakukan sejak dini. Kami berusaha meningkatkan kemauan membaca mereka atau lebih tepatnya membangun rasa penasaran dari mereka sehingga dengan membacalah mereka akan mendapatkan jawaban. Saat kegiatan kami juga mendatangkan Top Five Duta Bahasa Riau, yaitu Nickita. Disana Nicky memberikan materi dengan gaya santai yang sudah pasti disukai oleh anak-anak. Nicky mendongeng di depan anak-anak tersebut dan saat Nicky bertanya Apakah ada yang tau dongengnya? Anak-anak tersebut kebanyakan menjawab tidak tau. Nah disinilah intinya,  jika ingin tau dongeng menarik dan hal-hal lainya maka adek-adek semua harus rajin membaca.  Yap, benar sekali. Dengan membacalah wawasan kita semua dapat terbuka. Jika membaca sudah dijadikan hoby sejak kecil, maka senanglah hidup dikemudian hari. Sebelum kami melakukan kegiatan ini, kami juga sudah membuat penggalangan dana untuk SD Cerdas. Alhamdulillah, banyak dari mereka yang mempercayakan donasinya ke kami. Dari hasil donasi tersebut kami memberikan penunjang fasilitas bagi  sekolah yang berupa buku pribadi untuk masing-masing murid, rak sepatu dan sebuah kipas angin.



Walaupun ini adalah kegiatan hasil merevisi tugas tetapi kami tidak malas untuk melakukannya. Karna kami melakukan kegiatan ini tidak  hanya sekedar tugas, melainkan bentuk nyata atas simpati dan empati kami terhadap anak-anak sekolah dasar yang tidak seberuntung kita. Semuanya  kami lakukan dengan senang hati dan kami niatkan untuk beribadah. Maka dari itu semua akan menjadi indah. Sebagai orang yang terhitung baru dalam mengikuti kegiatan sosial, saya cukup merasakan lelah saat terjun langsung dalam merencanakan serta dalam pelaksanaan kegiatan. Tetapi semua itu terbayar saat melihat anak-anak sd tersebut tertawa bahagia. Kami juga sempat membantu ibu gurunya mengajar mereka mengaji, saat mereka memanggil kami “kakak! Kakak!” semua kebahagiaan itu tidak akan pernah kami dapati jika kami tidak terjun langsung dalam kegiatan ini.

Sangat banyak hal positif yang dapat kita rasakan. Bagi saya sendiri melakukan kegiatan sosial ini membuat kita lebih bersyukur akan keadaan yang  kita dapat karena tidak semua anak memiliki keberuntungan yang sama. Terharu melihat mereka bahagia dengan kedatangan kami. Serta kegiatan ini juga mengajarkan bagaimana mengaplikasikan langsung ilmu yang diperoleh selama kami menempuh pendidikan.







Penulis Aisyah Zuriyen
Gambar dari dokumentasi pribadi

You Might Also Like

0 komentar